Oleh : Fathan Mubin
Dari Abdurrahman bin Abd Rabbil ka bah,
dia berkata: aku masuk ke dalam sebuah masjid, tiba-tiba kudapati
Abdullah bi Amr bin al-Ash sedang duduk di bawah naungan Ka’bah ditengah
tengah kerumunan manusia yang mengintarinya, maka aku pergi mendatangi
mereka dan aku duduk mendekatinya, maka dia berkata:
Dahulu kami pernah bersama
Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam suatu perjalanan,
kamipun singgah di suatu tempat. Diantara kami ada yang memperbaiki
tendanya dan ada juga yang berlatih memanah dan ada juga yang
mengembalakan hewan tunggangannya, tiba-tiba dikumandangakan seruan oleh
muazzin Rasulillah agar berkumpul untuk shalat, maka kami segera
berkumpul bersama Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wa sallam-selepas itu
beliau bersabda:
“Sesungguhnya tidak pernah ada Nabi
sebelumku kecuali wajib atasnya untuk memberitahukan umatnya atas segala
kebaikan yang dia ketahui untuk mereka, dan memperingatkan mereka
dengan segala keburukan yang dia ketahui untuk mereka, dan sesungguhya
umat kalian ini dijadikan keselamatannya pada generasi awalnya dan akan
datang menimpa generasi akhir umat ini bencana dan perkara-perkara yang
kalian ingkari.Akan datang fitnah yang saling melemahkan satu dengan
yang lainnya..akan datang fitnah sehingga berkata seorang mukmin:”
inilah fitnah yang membinasakanku, kemudian fitnah tersebut
hilang…kemudian dia datang kembali sehingga berkata seorang mukmin:
mungkin inilah..inilah (yang membinasakanku. Maka barang siapa yang
ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga…maka hendaklah
dia mati tatkala ajal menjemputnya dalam keadaan beriman kepada Allah
dan hari kemudian, dan hendaklah dia mendatangi (mempergauli) manusia
dengan baik sebagaimana yang dia inginkan agar manusia berbuat yang
serupa padanya, maka barang siapa yang telah membai’at seorang pemimpin
dan memberikan padanya uluran tangan dan buah hatinya, maka hendaklah
dia mematuhinya semampunya, jika ada yang lain ingin merebut kekuasaan
darinya maka hendaklah kalian memenggal leher (memerangi) orang yang
memberontak tersebut.”
Kemudian aku mendekatinya dan bertanya:
aku bersumpah demi Allah, benarkah anda mendengarnya langsung dari
Rasulullah? Maka dia menunjuk ke telinga dan dadanya sembari berkata:
kedua telingku ini benar-benar mendengarnya dan hatiku memahaminya.
Kemudian aku berkata padanya: lihatlah ini anak pamanmu Muawiyah dia
memerintahkan kami untuk memakan harta antara kami dengan batil dan
saling membunuh diri kami, padahal Allah berfirman:
‘Wahai orang-orang yang beriman janganlah
kalian memakan har-harta kalian diantara kalian dengan jalan yang bati
kecuali dengan jual dengan keridhoan antara kalian dan janganlah kalian
bunuh diri-diri kalian sesungguhnya Allah begitu sayangnya terhadap
kalian.”
Maka Abdullah diam beberapa saat dan
kemudian berkata: taatilah dia dalam ketaatan kepada Allah dan jangan
patuhi dia dalam maksiat kepada Allah. (HR. Muslim)
Demikianlah fitnah akhir zaman, dimana
tidak ada seorang pun kecuali akan menimpanya. Lalu bagaimana sikap
seorang muslim dalam menghadapai fitnah akhir zaman tersebut?
Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan, Lc, MA,
dalam situsnya menjelaskan beberapa hal untuk bekal umat Islam
menghadapi fitnah akhir zaman, yakni :
Pertama: Menimba Ilmu
Fitnah akhir zaman begitu dahsyatnya,
maka seorang mukmin tidak akan mampu menghadapinya kecuali dengan
kekuatan ilmu dan persiapan matang menghadapinya.
Kisah pemuda yang selamat dari fitnah
Dajjal tatkala ingin membinasakannya adalah contoh suri tauladan bagi
kita bahwa ilmu tentang sunnahlah yang menyelamatkannya.
Ibnu Majah meriwayatkan dengan jalannya dari Abu Umamah Albahili, dia berkata:
Suatu hari Rasulullah-shallallahu ‘alaihi
wa sallam- berpidato kepada kami dan beliau banyak menceritakan perihal
Dajjal dan mengingatkan kami darinya, dan diantara perkataanya:
إِنَّهُ لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللَّهُ
ذُرِّيَّةَ آدَمَ أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَإِنَّ اللَّهَ لَمْ
يَبْعَثْ نَبِيًّا إِلَّا حَذَّرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ وَأَنَا آخِرُ
الْأَنْبِيَاءِ وَأَنْتُمْ آخِرُ الْأُمَمِ وَهُوَ خَارِجٌ فِيكُمْ لَا
مَحَالَةَ وَإِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا بَيْنَ ظَهْرَانَيْكُمْ فَأَنَا حَجِيجٌ
لِكُلِّ مُسْلِمٍ وَإِنْ يَخْرُجْ مِنْ بَعْدِي فَكُلُّ امْرِئٍ حَجِيجُ
نَفْسِهِ وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَإِنَّهُ يَخْرُجُ
مِنْ خَلَّةٍ بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَيَعِيثُ يَمِينًا وَيَعِيثُ
شِمَالًا يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا فَإِنِّي سَأَصِفُهُ لَكُمْ
صِفَةً لَمْ يَصِفْهَا إِيَّاهُ نَبِيٌّ قَبْلِي إِنَّهُ يَبْدَأُ
فَيَقُولُ أَنَا نَبِيٌّ وَلَا نَبِيَّ بَعْدِي ثُمَّ يُثَنِّي فَيَقُولُ
أَنَا رَبُّكُمْ وَلَا تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا وَإِنَّهُ
أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ مَكْتُوبٌ بَيْنَ
عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ أَوْ غَيْرِ كَاتِبٍ
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنَّ مَعَهُ جَنَّةً وَنَارًا فَنَارُهُ جَنَّةٌ
وَجَنَّتُهُ نَارٌ فَمَنْ ابْتُلِيَ بِنَارِهِ فَلْيَسْتَغِثْ بِاللَّهِ
وَلْيَقْرَأْ فَوَاتِحَ الْكَهْفِ فَتَكُونَ عَلَيْهِ بَرْدًا وَسَلَامًا
كَمَا كَانَتْ النَّارُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ
يَقُولَ لِأَعْرَابِيٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ
أَتَشْهَدُ أَنِّي رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيَتَمَثَّلُ لَهُ
شَيْطَانَانِ فِي صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولَانِ يَا بُنَيَّ
اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يُسَلَّطَ
عَلَى نَفْسٍ وَاحِدَةٍ فَيَقْتُلَهَا وَيَنْشُرَهَا بِالْمِنْشَارِ حَتَّى
يُلْقَى شِقَّتَيْنِ ثُمَّ يَقُولَ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا
فَإِنِّي أَبْعَثُهُ الْآنَ ثُمَّ يَزْعُمُ أَنَّ لَهُ رَبًّا غَيْرِي
فَيَبْعَثُهُ اللَّهُ وَيَقُولُ لَهُ الْخَبِيثُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ
رَبِّيَ اللَّهُ وَأَنْتَ عَدُوُّ اللَّهِ أَنْتَ الدَّجَّالُ وَاللَّهِ
مَا كُنْتُ بَعْدُ أَشَدَّ بَصِيرَةً بِكَ مِنِّي الْيَوْم.رواه ابن ماجه
Sesungguhnya tidak ada fitnah di bumi
sejak Allah sebarkan keturunan Adam yang lebih dahsyat dari fitnah
Dajjal, dan sesungguhnya Allah tidaklah mengutus seorang Nabi pun
kecuali memperingatkan ummatnya tentang Dajjal, dan aku adalah Nabi
terakhir dan kalianlah umat terakhir, dan dia (Dajjal) akan keluar di
masa kalian secara pasti, seandainya dia keluar diantara kalian sekarang
maka aku akan menjadi pembela setiap muslim, tetapi jika dia keluar
setelahku maka tiap muslim hendaklah membentengi dirinya masing-masing
dan Allahlah penggantiku atas tiap muslim, dan sesungguhnya dia akan
keluar dari sebuah tempat antara Syam dan Irak dan dia akan berjalan ke
kiri dan ke kanan, wahai hamba Allah hendaklah kalian tegar,
sesungguhnya aku akan menceritakan pada kalian ciri-cirinya yang tidak
pernah disebutkan oleh Nabi sebelumku.
Dia akan mulai dengan mengklaim bahwa
dirinya adalah Nabi-padahal tiada nabi setelahku-kemudian dakwaannya
meningkat dengan mengatakan: akulah Tuhan kalian-padahal kalian tidak
akan pernah melihat Tuhan kalian hingga kalian wafat- dan sesungguhnya
ia (Dajjal) bermata picak-sementara Tuhan kalian tidak bermata picak dan
sesungguhnya tertulis diantara kedua matanya “kafir” yang dapat dibaca
oleh setiap orang mukmin baik yang dapat menulis ataupun tidak dapat
menulis. Dan sesungguhnya diantara fitnahnya bahwa bersamanya ada surga
dan neraka, sebenarnya nerakanya adalah surga dan surganya adalah
neraka, maka barang siapa yang diuji untuk masuk ke nerakanya hendaklah
beristighatsah memohon bantuan Allah dan membaca awal dari surat
Al-Kahfi, maka api tersebut akan menjadi dingin dan penuh keselamatan
sebagaimana yang terjadi pada Ibrahim. Dan diatara fitnahnya bahwa dia
akan berkata pada seorang Arab badui: bagaimana jika kuhidupkan kembali
ayah dan ibumu, apakah engkau yakin bahwa aku adalah tuhanmu? Dia
menjawab; ya, maka dua syetan merubah wujudnya meniru bentuk kedua orang
tuanya, ayah dan ibunya dan keduanya berkata padanya: wahai anakku
ikutilah dia sesungguhnya dia adalah Rabmu. Dan diantara fitnahnya
adalah dia diberikan kekuasaan untuk menaklukkan seseorang, maka dajjal
membunuhnya dan memisahkan tubuhnya menjadi dua potongan kemudian
berkata: “lihatlah pada hambaku ini sesungguhnya aku sekarang akan
kembali membangkitkannya, sementara dia menganggap ada tuhan selainku,
maka Allah membangkitkannya dan berkata Dajjal- yang keji- siapa tuhanmu
dia menjawab : Rabku adalah Allah dan kamu adalah musuh Allah,
engkaulah Dajjal, dan demi Allah aku semangkin jelas hari ini bahwa
engkaulah dia. (HR. Ibnu Majah)
Dalam Al-Mustadrak, imam Al-Hakim meriwayatkan:
فقال له الدجال : ما شأنك ؟ فقال العبد المؤمن : أنت الدجال الكذاب الذي
أنذرناك رسول الله صلى الله عليه وسلم ، قال له الدجال : أنت تقول هذا ؟
قال : نعم ، قال له الدجال : لتطيعني فيما أمرتك وإلا شققتك شقتين ، فنادى
العبد المؤمن فقال : أيها الناس ، هذا المسيح الكذاب فمن عصاه فهو في الجنة
، ومن أطاعه فهو في النار ، فقال له الدجال : والذي أحلف به لتطيعني أو
لأشقنك شقتين ، فنادى العبد المؤمن فقال : أيها الناس هذا المسيح الكذاب
فمن عصاه فهو في الجنة ، ومن أطاعه فهو في النار ، قال : فمد برجله فوضع
حديدته على عجب (5) ذنبه (6) فشقه شقتين ، فلما فعل به ذلك ، قال الدجال
لأوليائه : أرأيتم إن أحييت هذا لكم ألستم تعلمون أني ربكم ؟ قالوا : بلى »
– قال عطية : فحدثني أبو سعيد الخدري أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال :
– « فضرب إحدى شقيه (7) أو الصعيد عنده ، فاستوى قائما ، فلما رآه أولياؤه
صدقوه وأيقنوا أنه ربهم وأجابوه واتبعوه ، قال الدجال للعبد المؤمن : ألا
تؤمن بي ؟ قال له المؤمن : لأنا الآن أشد فيك بصيرة من قبل ، ثم k في الناس
ألا إن هذا المسيح الكذاب فمن أطاعه فهو في النار ، ومن عصاه فهو في الجنة
، فقال الدجال : والذي أحلف به لتطيعني أو لأذبحنك أو لألقينك في النار ،
فقال له المؤمن : والله لا أطيعك أبدا ، فأمر به فاضطجع » – قال : فقال لي
أبو سعيد : إن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : – « ثم جعل صفيحتين من
نحاس بين تراقيه (8) ورقبته » – قال : وقال أبو سعيد : ما كنت أدري ما
النحاس قبل يومئذ – « فذهب ليذبحه ، فلم يستطع ولم يسلط عليه بعد قتله إياه
».رواه الحاكم.
Maka Dajjal berkata padanya: ada apa
denganmu? Hamba mukmin tersebut berkata: engkaulah Dajjal sang pendusta
yang telah diberitakan Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada kami.
Dajjal berkata padanya: apakah engkau mengatakan ini? Dia menjawab: ya,
Dajjal berkata,-demi Dia yang aku bersumpah dengannya- hendaklah engkau
patuhi aku, atau jika tidak aku akan membelahmu jadi dua potongan, maka
hamba tersebut berkata: wahai manusia inilah almasih sang pendusta,
barang siapa yang menentangnya maka dia di surga, adapun yang
mematuhinya maka dia di neraka. Dajjal mengulurkan kakinya dan
meletakkan pisaunya di bagian belakang bokong pemuda itu dan membelahnya
menjadi dua potongan, setelah melakukan hal itu dia bertanya pada para
pengikutnya: bagaimana pendapat kalian seandainya aku hidupkan kembali
pemuda ini, apakah kalian meyakini aku adalah Tuhan kalian? mereka
menjawab: ya.
Berkata Athiyyah: Abu Said alkhudri menceritakan bahwa Nabi bersabda:
Maka dia memukulkan satu bagian dari
potongan tubuh pemuda tersebut, atau memukulkan tanah, seketika dia
bangun. Melihat hal itu maka para pengikutnya semangkin yakin dia adalah
Tuhan mereka, maka mereka memenuhi seruannya dan mematuhinya.
0 comments:
Post a Comment