Berdoa adalah memohon kepada sang Khalik atas suatu harapan yang diinginkan agar segera terkabulkan. Semua orang yang beragama meyakini bahwa dengan berdoa secara khusyu dan penuh harap maka niscaya doa mereka akan terkabulkan. Persoalan lama atau cepatnya sebuah doa terkabulkan tergantung dari keyakinan masing-masing hamba yang berdoa karena keyakinan merupakan salah satu upaya mempercepat terkabulnya sebuah doa.
Bagi seorang Muslim, Doa sudah menjadi bagian dari aktifitas yang mengisi kehidupan sehari-harinya sesuai dengan tuntunan Rasulullah, SAW. Setiap selesai mengerjakan shalat fardhu setiap muslim selalu berdoa. Setiap dari seorang hamba yang memanjatkan doa tentunya ada sebagian dari doa-doa yang dipanjatkan untuk memohon segera dikabulkan. Berikut ini ada dua kalimat yang menjadi penguat agar doa kita dapat segera terkabulkan. Berikut penjelasannya.
Berharap agar doa kita segera dikabulkan oleh Allah, SWT merupakan harapan yang diinginkan setiap hamba yang berdoa. Dalam keadaan kesusahan kita memanjatkan permohonan agar Allah memberikan kita kemudahan dan jalan keluar dari kondisi sulit yang dihadapi saat ini, namun apakah doa kita tersebut dapat diijabah dalam sekejap ? Sebelum kita menyalahkan segala kondisi yang ada saat ini, ada baiknya kita perlu bermuhassabah, bagiamana proses jalannya ibadah kita selama ini ? apakah kita hanya selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dikala kita sedang susah saja ? ataukah selama ini kita merasa sudah berusaha beribadah dengan khusyu namun doa-doa kita belum juga dikabulkan ?
Sebuah kajian yang dilakukan oleh Ustadz Bachtiar Nasir dimana ia menjelaskan bahwasanya ada kalimat-kalimat yang perlu diutamakan untuk dibaca pada awal sebelum kita memanjatkan doa, dimana kalimat-kalimat inilah yang dapat menyegerakan doa-doa yang kita panjatkan segera terijabah.
Kata-kata pertama yang diucapkan dalam memulai doa tersebut yaitu "Wa Ilaahukum Illahuw Waahidun Laa Ilaaha Illa Huwar Rahmanurrahiym". Dalam kalimat tersebut terdapat dua kalimat Asamul Husna yaitu Arrahman dan Arrahiym yang berarti maha pengasih dan maha penyayang yang merupakan suatu wujud dari sifat Allah yang penuh kasih sayang kepada semua hamba-Nya.
Ustadz Bachtiar lalu menganjurkan kepada para hadirin yang berada di
tempat untuk menghapalkan kalimat doa yang indah tadi dalam waktu 5
menit saja. Beliau berkata bahwa kalimat doa tersebut nantinya akan
sangat membantu hadirin dalam menghadapi kehidupan di kala kesusahan
seperti yang belakangan ini dihadapi oleh banyak orang.
Ustadz Bachtiar pun akhirnya membantu para hadirin yang berada di tempat
untuk menghapalkan kalimat doa yang menyentuh hati Allah tersebut
perlahan-lahan sampai akhirnya mereka hapal.
Selanjutnya Ustadz Bachtiar pun memberikan kalimat kedua yaitu “Alif
Laam Miim, Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum” yang garis
besarnya berarti bahwa kita sesungguhnya yakin akan Allah sebagai Maha
Hidup yang berdiri sendiri serta berkuasa tanpa adanya campur tangan
dari apapun.
Kalimat kedua tersebut sesungguhnya diambil dari awal kalimat dalam
surat Ali Imran yang terkenal dan sudah banyak dihapal oleh orang.
Ustadz Bachtiar akhirnya meminta kembali pada para hadirin yang ada di
tempat tersebut untuk kembali membaca kedua kalimat doa tersebut dengan
dipenuhi rasa yakin akan Allah Maha Pengabul.
Di akhir dari kajian beliau juga mengatakan bahwa kedua kalimat tersebut
agar selalu ditempatkan pada awal setia doa jemaat dengan tujuan agar
Allah Maha Pengabul segera menjabah setiap doa yang kita ucapkan.
Tentunya dua kalimat yang membuat doa segera dikabulkan tersebut harus
diiringi dengan amalan yang baik dari orang yang mendoakan. Karena
memang Allah akan lebih mudah menjabah doa bagi orang yang memiliki
akhlak yang baik. Teruslah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan
cara banyak berdoa, berdzikir, membaca Al-Qur’an sehingga kita semakin
menuju ke jalan yang benar. Jangan lupa untuk banyak bersedekah karena
Allah akan memberikan rezeki yang lebih bagi orang yang juga memberikan
rezekinya pada mereka yang membutuhkan. Sesungguhnya ada bagian dari
rezeki yang kita terima yang merupakan hak milik dari orang yang
membutuhkan tersebut dengan menggunakan kita sebagai perantaranya.
0 comments:
Post a Comment